Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Cegah Klaster Keluarga, Ini yang Perlu Diperhatikan Saat Ada Orang yang Positif Covid di Rumah



FEMINIA-Rumah dapat menjadi salah satu titik lengah penyebaran Covid-19 dan timbulnya klaster keluarga. Demi mencegah hal ini, ada sejumlah langkah yang harus dilakukan ketika salah satu anggota keluarga atau orang satu rumah positif Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri.
Dokter spesialis penyakit dalam RA. Adaninggar mengingatkan bahwa protokol kesehatan tak boleh dilepaskan. Selain itu, lakukan beberapa langkah pencegahan tambahan.

Menurutnya, langkah pertama yang perlu dilakukan agar tidak memperluas penularan Covid-19 dalam keluarga adalah isolasi mandiri di ruangan terpisah.

"Saat positif dan bergejala, dia harus segera menjauhkan diri dari keluarga dan menjalankan isolasi mandiri sesuai anjuran dokter," katanya dilansir CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

Untuk isolasi mandiri, terdapat sejumlah persyaratan yakni untuk yang tidak bergejala dan gejala ringan. Tanda gejala ringan adalah tidak ada peradangan paru sampai menurunkan saturasi oksigen.

Selain itu, sebaiknya yang menjalani isolasi mandiri bukan lansia atau yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Dan salah satu yang utama, rumah memadai untuk isolasi mandiri.

"Namun situasi saat ini banyak rumah sakit yang penuh, bahkan di rumah sakit diminta pulang lagi yang dianggap bisa isoman, itu rentan sekali timbulnya klaster keluarga," kata Adaning.

"Jadi ya tetap, orang yang sakit harus mengontrol diri. Kalau rumahnya terbatas, dia yang harus super hati-hati. Harus pakai masker 24 jam, harus bisa menjaga jarak dengan keluarganya, misal yang paling sulit dengan anak, dia harus tetap lakukan, enggak boleh kontak fisik."

Demi mengurangi risiko munculnya klaster keluarga, ia pun membagikan sejumlah panduan yang bisa dilakukan pasien Covid-19 serta keluarga yang mendampingi.

1. Alat makan terpisah

Jika ada anggota keluarga yang positif Covid-19, selain berada di ruangan yang terpisah, alat makan dan waktu makan pun harus dilakukan secara terpisah.

"Makan terpisah dan rajin cuci tangan seperti yang dianjurkan," ujarnya.

2. Beri jeda waktu penggunaan kamar mandi

Untuk rumah yang hanya memiliki satu kamar mandi untuk dipakai bersama, Adaning menyarankan saat dipakai bergantian baiknya diberi jeda beberapa jam.

"Kalau kamar mandi ada ventilasi, pas jeda itu ventilasi dibuka. Lalu diberi jeda 2-3 jam kalau bisa, kalau enggak, satu jam tapi pintu sama jendelanya dibuka," katanya.

Jeda waktu ini dilakukan agar ada pertukaran udara demi mengurangi penularan Covid-19.

Selain jeda waktu, orang yang sakit Covid-19 juga perlu membersihkan permukaan yang sering dia sentuh setelah selesai menggunakan kamar mandi. Di antaranya seperti gagang pintu, saklar lampu, flush toilet dan sebagainya.

"Itu bisa disemprot disinfektan atau kasih alkohol Lebih ribet memang tapi yang penting ventilasi untuk mengurangi penularan," tambah Adaning.

3. Cuci pakaian terpisah

Tidak hanya alat makan, mencuci pakaian pun sebaiknya dilakukan secara terpisah.
"Sebenarnya dicuci dengan sabun dan air sudah aman, tapi kalau bisa mencuci sendiri, dipisahkan dulu dari baju dan perabot orang lain yang ada di rumah," kata Adaning.

Cuci pakaian, handuk, dan linen tempat tidur pasien Covid-19 terpisah dari yang lainnya.

"Sebenarnya dicuci dengan sabun dan air sudah aman, tapi kalau bisa dipisahkan dulu dari baju dan perabot orang lain yang ada di rumah," kata Adaning.

Jika memungkinkan, gunakan sarung tangan heavy-duty sebelum memegang cucian. Jangan pernah membawa cucian kotor dengan menyandarkan pada tubuh Anda. Taruh cucian kotor di dalam wadah antibocor (contoh: tas cucian, ember) yang sudah diberi label.

Gunakan mesin pada suhu 60-90 derajat Celcius dan detergen. Sebagai alternatif, rendam cucian di dalam tong berisi air panas dan sabun.

Gunakan sebilah tongkat untuk mengaduk, jaga agar airnya tidak terpercik keluar. Jika air panas tidak tersedia, rendam cucian di dalam klorin 0,05 persen selama kira-kira 30 menit. Bilas dengan air bersih dan biarkan cucian kering di bawah sinar matahari.

4. Kelola sampah medis

Sementara untuk sampah medis seperti masker, ia juga menganjurkan dikelola secara baik.

Bagi orang yang terinfeksi, masker yang sudah dipakai sebaiknya digunting lebih dahulu. Setelah itu, kumpulkan dalam satu plastik sebelum dibuang.

5. Dukungan psikis dan fisik

Sementara untuk anggota keluarga lain yang tidak terinfeksi Covid-19, dapat memberi dukungan secara psikis dan fisik.

"Saat ada yang menjalani isolasi, keluarga harus mendukung, baik secara psikis maupun fisik seperti menyediakan kebutuhan makanan hingga bantu monitor gejala," ujarnya.

Beberapa hal yang dapat dicek yakni tensi, suhu, serta saturasi oksigen.

"Sehari dapat dilakukan tiga kali pemeriksaan dan itu sejak hari pertama baiknya dipantau tenaga medis via telemedicine, serya yang paling aman laporkan kondisi setiap hari."

(mr/cnn)