Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

9 Suplemen untuk Menunjang Kesehatan Otak



FEMINIA-Otak menjadi salah satu organ tubuh yang memiliki peran penting. Konsumsi beberapa suplemen terbaik untuk menunjang kesehatan otak.
Otak berperan sebagai pusat kendali tubuh dan menyusun sistem saraf pusat. Sistem saraf ini bekerja sama dengan sistem saraf tepi untuk membantu manusia dalam melakukan berbagai kegiatan, mulai dari berjalan, berbicara, bernapas, hingga makan dan minum.

Seperti yang telah diketahui, asupan suplemen vitamin dan nutrisi tertentu membantu tubuh tetap sehat, tak terkecuali pada otak. Asupan tertentu dapat membantu otak tetap sehat.

Berikut beberapa suplemen untuk menunjang kesehatan otak, mengutip berbagai sumber.

1. Minyak ikan

Minyak ikan kaya akan asam lemak omega-3. Asam lemak jenis ini memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan kesehatan otak.

Mengutip Healthline, docosahexaenoic acid (DHA) pada minyak ikan, yang merupakan salah satu jenis asam lemak omega-3, berperan penting dalam menjaga struktur dan fungsi otak. DHA menyumbang sekitar 25 persen dari total lemak dan 90 persen dari asam lemak omega-3 yang ditemukan di sel-sel otak.

Asupan DHA telah dikaitkan dengan peningkatan kemampuan berpikir dan memori. DHA juga bermanfaat bagi mereka yang mengalami penurunan fungsi otak ringan.

2. Resveratrol

Resveratrol merupakan senyawa antioksidan yang terbentuk secara alami di kulit buah seperti anggur, raspberry, dan blueberry.

Asupan resveratrol dapat mencegah kerusakan hipokampus, bagian penting dari otak yang bertugas dalam memori.

3. Fosfatidilserin

Fosfatidilserin merupakan senyawa lemak yang ditemukan pada otak. Untuk menjaga kesehatan otak, Anda disarankan menambah asupan fosfatidilserin.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi 100 miligram fosfatidilserin tiga kali sehari dapat membantu mengurangi penurunan fungsi otak terkait usia.

Selain itu, orang sehat yang mengonsumsi fosfatidilserin hingga 400 miligram per hari telah terbukti meningkatkan kemampuan berpikir dan memori.

4. Acetyl-L-carnitine

Acetyl-L-carnitine merupakan asam amino yang diproduksi secara alami di dalam tubuh. Kandungan ini memainkan peran penting dalam metabolisme tubuh, terutama dalam produksi energi.

Konsumsi suplemen acetyl-L-carnitine diklaim dapat membuat Anda lebih waspada, meningkatkan memori, dan memperlambat kehilangan memori terkait usia.

5. Ginkgo biloba

Ginkgo biloba merupakan suplemen herbal yang begitu populer. Suplemen ini diperkirakan dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan fungsi otak seperti fokus serta memori.

Beberapa penelitian juga menemukan bahwa suplemen ginkgo biloba dapat membantu mengurangi penurunan fungsi otak terkait usia. Studi pada orang paruh bawa menemukan, asupan ginkgo biloba membantu meningkatkan memori dan keterampilan berpikir.

6. Vitamin B kompleks

Vitamin B kompleks memainkan peran penting untuk kesehatan otak.

Mengutip WebMD, beberapa penelitian menunjukkan, orang yang berisiko tinggi Alzheimer bisa mendapatkan manfaat dari asupan suplemen vitamin D.

7. L-theanine

L-theanine merupakan asam amino alami yang memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja mental, terutama jika dikombinasikan dengan kafein.

Penelitian kecil pada 2019 menemukan, orang yang mengonsumsi teh hijau mengalami peningkatan fungsi otak. Teh hijau sendiri diketahui secara alami mengandung L-theanine dan kafein.

8. Vitamin E

Antioksidan satu ini bertugas untuk memerangi radikal bebas, termasuk yang dapat merusak otak. Penelitian menemukan, asupan vitamin E dapat memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer.

9. Kurkumin

Kurkumin, senyawa aktif utama pada kunyit, ditemukan dapat membantu menjaga kesehatan otak.

Studi menemukan, orang yang mengonsumsi kurkumin memiliki kemampuan memori yang lebih baik. Mereka juga memiliki lebih sedikit penumpukan protein abnormal di otak.(mr/cnn)