Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Kiat Pilih Makanan Kemasan yang Sehat



FEMINIA-Makanan kemasan identik dengan label tidak sehat karena cenderung mengandung gula dan garam tinggi. Namun bukan berarti Anda tidak bisa mengkonsumsi makanan kemasan tersebut. Berikut cara memilih makanan kemasan agar tetap sehat.

Makanan kemasan mudah dijumpai di mana saja. Biasanya, makanan kemasan dijual dengan harga terjangkau sehingga diminati banyak orang. Dua hal ini yang membuat makanan kemasan jadi opsi yang paling sering dipilih ketika memilih makanan.

Selain itu, makanan kemasan juga biasanya punya rasa yang enak daripada makanan yang diolah sendiri. Padahal perasa yang digunakan dalam makanan kemasan ini juga bisa jadi tidak menyehatkan.

"Makanan kemasan dibuat dengan tujuan disukai konsumen sehingga laku dijual. Makanya rasanya harus enak, manis, asin, gurih, sehingga tentunya menjadi tidak sehat," kata Dokter Ahli Gizi Saptawati Bardosono, Senin (7/6).

Tatik menyarankan konsumsi makanan kemasan jadi pilihan terakhir jika dalam keadaan sulit. Seperti terjadi bencana, atau tak punya waktu mengolah makanan di rumah.

Anda juga bisa memilih makanan kemasan yang lebih sehat dengan cara berikut.

1. Membaca kandungan nutrisi

Setiap makanan kemasan pasti mencantumkan kandungan nutrisi, serta bahan apa saja yang digunakan. Pastikan Anda membaca bahan dan kandungan nutrisi yang tertera. Bandingkan satu label makanan dengan label lainnya dan pilih item dengan jumlah natrium, lemak jenuh, dan gula terendah.

"Setiap akan memilih makanan kemasan harus sempatkan baca kemasan untuk melihat kandungan kalori, gula, garam, lemak, dan bahan tambahan pangan lainnya," kata Tatik.

2. Kenali nama lain gula dan natrium

Menurut Heart, produk pangan olahan dalam kemasan biasanya menutupi kadar gula tambahan atau natrium dengan nama lain yang berbeda. Hal ini akan membuat pembeli hanya menghitung kadar natrium atau glukosa yang tertera padahal ada bahan lainnya yang sama, hanya dengan nama berbeda.

Natrium dan gula tambahan memiliki banyak nama berbeda, bergantung dari mana bahan tersebut berasal. Contohnya, gula memiliki banyak jenis nama alias, seperti sukrosa, sirup jagung, fruktosa, gula bit, sirup maple, dan lain sebagainya.

Anda perlu juga memperhatikan kandungan-kandungan tersebut untuk menghitung berapa besar kadar gula dalam makanan kemasan Anda.

3. Menghindari produk beku atau kalengan

Saat belanja ke supermarket, sebaiknya Anda menghindari olahan daging atau sayuran yang dibekukan atau dalam kemasan kaleng. Bahan yang dibekukan biasanya sudah dalam kondisi tidak segar, sementara produk kalengan tinggi akan pengawet.

Selalu utamakan makanan segar yang belum diolah sebelum memilih makanan kaleng atau beku. Jika memang terdesak, pilih makanan kaleng dengan kandungan natrium rendah.

4. Pilih camilan sehat

Camilan sehat kemasan seperti granola bar, keripik sayur, dan buah kering memang tidak lebih sehat dibanding buah dan sayuran asli. Meski demikian, Anda bisa memilihnya sebagai alternatif jika tak punya waktu mengolah makanan.

Tatik menjelaskan, camilan sehat berbahan sayuran, atau granola bar yang tersedia di supermarket setidaknya mengandung serat yang baik untuk kesehatan pencernaan. Meski dalam jumlah sedikit.

"Camilan sehat kemasan seperti granola bar atau roti gandum lebih sehat dibanding keripik kentang karena mengandung serat yang bermanfaat, meski kandungan gula dan natriumnya tetap ada," kata dokter yang kerap disapa Tatik ini.

Tapi jika punya waktu untuk mengolah makanan di rumah, maka sebaiknya buat sendiri camilan sehat dan makanan Anda.(nr/cnn)