Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Immersive Colors Hadirkan Corak Warna Kemajemukan Bangsa


JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo membuka pameran lukisan 'Immersive Colors' di Yulinda Gallery, Jakarta Selatan. Dalam pameran tersebut sejumlah lukisan dari seniman lukis ternama Indonesia seperti I Nyoman Gunarsa, John Martono, dan Serta Chasanul Fawaid turut dipamerkan.

Tema 'Immersive Colors' mengingatkan pada makna filosofis sebuah lukisan. Ketika sebuah lukisan masih dalam proses penciptaan yang nampak di hadapan hanyalah guratan-guratan beragam corak dan warna pada media kanvas.

"Begitu pula dalam memaknai kemajemukan dan heterogenitas bangsa. Dengan pendekatan dan cara pandang yang sama, maka kita akan menemukan keindahan dalam keberagaman suku, agama, dan budaya bangsa kita. Karena itu, mari jadikan setiap diri kita sebagai 'pelukis kebangsaan' yang senantiasa berusaha menghadirkan keindahan dalam keberagaman," kata Bamsoet dalam keterangan, Senin (3/10/2022).

Menurutnya, pameran ini menyajikan visualisasi karya-karya seni yang saling melengkapi satu sama lain, meskipun memiliki corak dan warna yang beragam. Keberagaman karya lukis yang dipamerkan pada hari ini, terepresentasikan dengan baik pada warna yang 'tersurat', dan tema yang 'tersirat'.

"Satu hal yang pasti, masing-masing karya yang dipamerkan pada hari ini lahir dari proses kontemplasi dan pengendapan inspirasi pelukisnya, dan setelah melewati proses kreasi, pada akhirnya bermuara pada lahirnya karya seni yang dapat kita apresiasi. Meskipun dapat dimaknai dengan berbagai persepsi dan asumsi, pada hakekatnya karya seni dilahirkan untuk satu tujuan, yaitu menyajikan kesan keindahan bagi penikmatnya," katanya.



Ia menilai Founder Yulindra Gallery Yulie Nasution patut mendapatkan apresiasi karena telah menyelenggarakan dan melakukan pembaruan penyelenggaraan pameran. Pasalnya Yulie Nasution telah menyajikan kolaborasi antara galeri seni, kelas seni, hingga klinik estetika.

"Hadirnya gagasan kreatif ini tentu tidak terlepas dari latar belakang Ibu Yulie Nasution, yang bukan saja seorang pelukis, melainkan juga entrepreneur dan sekaligus filantropis. Selamat kepada Ibu Yuli Nasution dan Yulindra Gallery. Teruslah berkreasi untuk menyajikan keberagaman khasanah seni rupa Indonesia, agar lebih banyak masyarakat mengapresiasi kekayaan budaya bangsa. Semoga seni rupa Indonesia semakin maju, terus tumbuh dan berkembang seiring dinamika zaman," tutupnya.



Para pelukis yang terlibat

Nyoman Gunarsa merupakan pelukis maestro berasal dari Bali yang lahir pada tahun 
1944 dan saat ini beliau telah Almarhum, namanya sangat di kenal oleh masyarakat 
Indonesia & Luar Negeri, media yang digunakan pada karyanya yaitu Oil on Canvas juga water color on paper dan karyanya cenderung ekspresionis dengan tema keseharian tradisi Bali seperti penari bali, abstraksi bentuk sesaji, aringgit dll. Nyoman Gunarsa telah memiliki museum seni lukis kontemporer di Yogyakarta & museum klasik di Bali.

John Martono adalah pelukis kelahiran Batu, Malang – Jawa Timur pada tahun 1971 dan 
saat ini berdomisili serta berkarya di Bandung – Jawa Barat, karya-karyanya sangat indah 
dan di koleksi oleh banyak kolektor baik dari dalam dan luar negeri. Pencampuran warna 
bahan tekstil dengan stiching benang ini merupakan teknik yang di gunakan dalam 
berkarya nya sehingga sangat berbeda dengan pelukis lain. Sebelumnya John di kenal pelukis pertama di Indonesia yang menggunakan kain sutra sebagai media pengganti kanvas.

Chasanul Fawaid artist kelahiran Demak -Jawa Tengah pada tahun 1973 yang saat ini berdomisili di Surakarta-Jawa Tengah, aktif belajar seni lukis di IKJ tahun 1992, merupakan seorang seniman muda Indonesia yang karya-karyanya Naif dengan warna mencolok , dalam dan sangat menarik telah banyak di koleksi oleh beberapa kolektor baik dalam maupun luar negeri seperti KBRI Indonesia di Thailand, Singapura,dll.

Yulie Nasution founder dari Yulindra Gallery, Pelukis, Enterpreuneur, dan juga Philanthropist yang giat dengan kegiatan-kegiatan sosialnya akhirnya membuka kembali Yulindra Gallery dengan konsep baru dibantu oleh Claudia Setyohadi sebagai Beauty Influencer, dan Dara Setyohadi sebagai Arsitek, Desainer Interior dan Pengusaha muda Indonesia.
 
Trio dynamic Ibu & Anak yang sudah sangat dikenal oleh khalayak ramai sebagai inspiring 
ladies serta selalu productive ini, menyatukan kolaborasinya dalam usaha mereka “Beauty 
meets art – art meets beauty” synergy pertama di Indonesia mungkin di dunia penggabungan 3 (tiga) konsep dunia kecantikan dunia architechture, produk-produk  design dengan dunia seni lukis, dapat dibayangkan betapa dipuaskannya para tamu yang datang kesana di entertain oleh modern luxury architecture serta karya-karya products design dari Dara Setyohadi lukisan-lukisan pilihan karya artist-artist terkenal junior maupun senior Indonesia yang dikurasi oleh Yulie Nasution dan teamnya serta andil 
besarnya beauty influencer ternama Claudia Setyohadi dalam clinic aesthetic dan laser dengan slogan beauty clinic terlengkap serta termodern untuk mesin-mesin lasernya.

Pada dasarnya kegiatan ini sangat menunjang satu sama lain, yang mana kecantikan atau 
aesthetic sangat berkaitan erat dengan suatu estetika ruangan dimana sebuah lukisan atau 
painting juga furniture dan dekorasi merupakan suatu elemen yang tidak dapat dipisahkan. 

Sekilas Tentang Yulindra Gallery

Yulindra Gallery terletak di Jakarta Selatan,  sebuah fine art gallery yang sangat cozy, luxurious dan ternama di Indonesia yang telah eksis sejak tahun 1997. Tempat ini merupakan sebuah gallery lukisan yang aktif berpameran dengan nama Yudacitra Promo, pagelaran seni sering diselenggarakan baik di gallery maupun tempat-tempat prestigious lainnya 
seperti hotel bintang 5, dan gedung-gedung terbaru. Dalam kurun waktu yang lama gallery 
tersebut tidak terlalu aktif di dunia fine art, tetapi tetap berinteraksi dengan pelaku seni, 
pelukis, seniman, art dealer, dan kolektor hanya melalui perjanjian (by appointment only). 

Yulindra Gallery memiliki harapan dan semangat dalam berkarya memberikan sajian 
kepada seluruh tamu yang hadir/art lover setiap hari di gallery untuk menikmati karya-karya pelukis Indonesia yang berada disana guna mengapresiasikan hasil karya anak 
bangsa.