Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Mengenal 7 Jenis Minyak, Kandungan Nutrisi dan Kegunaannya



FEMINIA-Ada banyak jenis minyak yang tersedia di pasaran. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Berikut beberapa jenis minyak dan penggunaannya yang tepat.

Minyak hampir selalu diperlukan dalam setiap masakan. Selain sebagai penghantar panas yang baik, minyak juga membantu memadatkan permukaan makanan serta memengaruhi rasa dan tekstur makanan.

Dengan demikian, ada baiknya jika Anda mempertimbangkan kembali jenis minyak yang digunakan dan sesuaikan dengan keperluan.

Umumnya, rata-rata setiap 1 sdt minyak mengandung 130 kalori dengan 13 gram lemak. Beberapa jenis minyak memiliki asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) atau asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) yang baik untuk tubuh.

Mengutip Mayo Clinic, asam lemak tak jenuh tunggal merupakan jenis lemak yang menyehatkan. Mengonsumsinya dengan tepat dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan menurunkan kadar kolesterol.

Sementara PUFA, seperti dikutip dari Medical News Today, penting untuk fungsi saraf, mencegah pembekuan darah, kesehatan otak, dan kekuatan otot.

Berikut beberapa jenis minyak, lengkap dengan nutrisi dan penggunaannya, mengutip Mashed.

1. Minyak Zaitun

Minyak zaitun mudah ditemukan di pasaran. Minyak zaitun juga banyak digunakan untuk bahan makanan, seperti salad, hingga tumisan.

Virgin olive oil terdiri dari 77 persen MUFA, 9 persen PUFA, dan 14 persen lemak jenuh.

2. Minyak Kelapa

Selain bisa diolah sebagai krim penutrisi kulit, minyak kelapa juga bisa jadi pilihan Anda untuk memasak.

Minyak ini juga ideal untuk sajian tumisan dan gorengan. Rasa kelapa yang khas juga menjadikannya pendamping yang cocok untuk hidangan gurih dan manis.

Namun, minyak kelapa mengandung 85 persen lemak jenuh, dengan lemak sehat sebesar 6 persen (MUFA) dan 2 persen (PUFA).

3. Minyak Canola

Berdasarkan banyak penelitian, minyak canola terbukti menyehatkan jantung. Kandungannya sedikit lebih ringan dari minyak zaitun, yaitu MUFA 61 persen, dan PUFA 32 persen, sementara lemak jenuhnya 7 persen.

Minyak canola juga memiliki kandungan omega-3 yang lebih tinggi daripada minyak nabati pada umumnya. Omega-3 sendiri baik untuk kesehatan otak dan perkembangan saraf.

Minyak ini berguna untuk banyak jenis masakan. Teksturnya yang ringan membuatnya ideal untuk menumis bumbu halus seperti bawang dan irisan sayuran.

4. Minyak Alpukat

Meski harganya relatif mahal, minyak alpukat memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik ketimbang minyak lainnya.

Minyak jenis ini memiliki kandungan vitamin E dan antioksidan yang lebih tinggi daripada minyak lain. Minyak ini juga memiliki kandungan MUFA 71 persen, PUFA 13 persen, dan 12 persen lemak jenuh.

5. Minyak samin (Ghee)

Minyak samin atau ghee sering digunakan dalam hidangan India. Orang India kuno mengembangkan metode memasak agar minyak yang bentuknya mirip mentega ini bisa bertahan lama di cuaca panas nan lembab.

Ghee dibuat dengan menghilangkan air, gula, dan lemak susu yang bisa membuatnya berbau tengik. Ghee mengandung 65 persen lemak jenuh, 25 persen MUFA, dan 5 persen PUFA.

Sebagian lemak jenuh dalam Ghee mudah dikonsumsi tubuh dan aman bagi individu yang alergi terhadap laktosa, karena tersaring selama proses memasak.

Selain itu, ghee juga kaya akan vitamin D, K, dan E.

6. Minyak Kedelai

Minyak kedelai memiliki kandungan omega-6 yang tinggi, 16 persen lemak jenuh, 23 MUFA, dan 58 persen PUFA. Minyak kedelai terlihat sehat, namun memiliki lemak trans yang tinggi.

Minyak ini umumnya digunakan untuk industri besar.

7. Minyak sawit

Minyak sawit mungkin jadi minyak yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia saat ini. Namun, sebaiknya minyak sawit jadi pilihan terakhir Anda karena kandungan lemak jenuhnya yang tinggi.

Minyak sawit memiliki 84 persen lemak jenuh, dengan hanya 2 persen PUFA dan 15 persen MUFA. Minyak sawit juga bisa mengurangi perasaan kenyang sehingga menyebabkan makan berlebihan dan berujung pada penambahan berat badan.(mr/cnn)