Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Wajib Tahu, Ini 4 Bahaya Sunat Laser dengan Listrik



FEMINIA-Sunat dengan menggunakan laser saat ini ramai digunakan untuk membuang jaringan penis. Namun, secara medis sunat dengan laser yang menggunakan panas dari listrik ini dinilai berbahaya untuk penis anak.

Dokter spesialis urologi Arry Rodjani menjelaskan sunat laser yang banyak dilakukan di masyarakat saat ini berisiko dan berbahaya untuk anak.

Arry menjelaskan sunat laser yang banyak digunakan saat ini bukanlah sunat laser dalam artian medis. Laser medis adalah alat yang menyimpan energi dan dikeluarkan dalam bentuk cahaya untuk memotong jaringan.

Namun, sunat laser yang banyak dilakukan di Indonesia merupakan sunat yang dilakukan menggunakan energi panas untuk memotong jaringan yang didapat dari aliran listrik.

"Sunat laser itu tidak menggunakan laser betulan, tapi menggunakan energi panas, energi listrik. Jadi, dipotong dengan alat tersebut dan berisiko mengakibatkan
rusaknya jaringan akibat energi panas seperti luka bakar hingga amputasi," ungkap Arry dalam diskusi media, Rabu (3/3).

Arry menjelaskan sunat laser dengan listrik ini menggunakan alat yang disebut kauter. Alat ini berbeda dengan laser medis yang sudah terstandar dan hanya bisa didapatkan untuk keperluan medis saja.

Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), saat ini sunat laser sudah dilakukan sebanyak 10,2 juta kali.

"Data sunat laser sudah sekitar 10,2 juta. Data ini bikin saya kaget. Artinya berapa banyak yang terjadi komplikasi dari data tersebut," ujar Arry.

Berikut bahaya sunat laser dengan listrik.

1. Merusak jaringan penis

Energi panas yang didapat dari laser listrik tersebut dapat merusak jaringan penis. Kerusakan jaringan penis ini sulit diobati.

2. Gangguan saraf

Penggunaan kauter pada sunat laser berisiko menyebabkan gangguan saraf yang parah.

"Ini terjadi karena adanya kontak antara kauter dan clamp," kata Arry yang bertugas di RSCM ini.

3. Amputasi penis

Sunat laser juga dapat membuat penis infeksi dan berisiko amputasi. Hal ini membuat bagian penis terpotong dan tak bisa dikembalikan seperti semula.

4. Tidak bisa ereksi

Sunat laser yang menyebabkan gangguan pada penis termasuk amputasi membuat penis tak bisa ereksi di kemudian hari. Kondisi ini dapat membuat laki-laki tak bisa bereproduksi.

Oleh karena itu, Arry menyarankan agar setiap orang yang disunat atau para orang tua dapat memilih prosedur sunat yang aman yakni prosedur standar atau konvensional. Tindakan juga harus dilakukan oleh petugas yang ahli dan terlatih serta memiliki izin.

"Harus dilakukan dengan tindakan standar atau teknik konvensional. Artinya, harus tahu bagian mana yang dipotong dan tidak mencederai bagian yang tidak dipotong dan menggunakan alat-alat yang steril," kata Arry.

Lakukan prosedur yang aman agar terhindar dari bahaya sunat laser dengan listrik.(fm/cnn)