Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Sayembara Slagaima Jadi Wadah Kreasi Seni Generasi Muda


FEMINIA-Mitra Seni Indonesia (MSI) kembali menyelenggarakan Pagelaran Amal Sayembara Slagaima yang merupakan hasil “Gelar Karya Residensi” generasi muda usia sekolah yang mendapat wadah agar tidak terjerumus ke dalam kenakalan remaja.

Gelar Karya  Residensi adalah program pelatihan dan pendampingan yang diberikan kepada generasi muda, yang bertujuan untuk memberikan ruang ekspresi, penggalian nilai, potensi dan talenta dari para seniman pendamping dan para ahli di bidangnya,  melalui Tobong Institut yang bekerjasama dengan Mitra Seni Indonesia. 

Pagelaran Sayembara Slagaima ini ditayangkan  melalui youtube kanal Mitra Seni Indonesia mulai tanggal 25 Juni 2022 hingga bulan Juli 2022 mendatang dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, yang diwakili oleh Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat, Indra Gunawan dalam sambutannya pada Acara Pagelaran Amal Sayembara Slagaima tersebut menyampaikan bahwa perlindungan anak merupakan semua kegiatan yang menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup,  tumbuh dan berkembang, serta dapat berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. 


Disampaikan juga bahwa anak merupakan generasi penerus bangsa, karena itu perlu kita lindungi. Upaya perlindungan terhadap anak tidak dapat dilakukan oleh Pemerintah sendiri, tetapi perlu didukung oleh semua Pihak, termasuk Komunitas seperti yang telah dilakukan oleh  Mitra Seni Indonesia ini.

Indra Gunawan juga menyampaikan bahwa kemajuan anak sebagai generasi penerus yang tangguh dan handal, sangat tergantung kepada sejauh mana mereka telah dipersiapkan dengan baik sejak sekarang.   

"Karena itu, kegiatan Mitra Seni Indonesia yang telah melakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan kepada anak-anak muda melalui Gelar Karya Residensi yang hasilnya berupa Pagelaran Sayembara Slagaima, merupakan salah satu kegiatan perlindungan terhadap anak dan  saya harapkan hasilnya dapat berdampak positif. Oleh karena itu perlu didukung oleh semua pihak, agar dapat mencapai tujuannya dalam mempersiapkan anak-anak muda untuk dapat berkarya mengembangkan bakat dan talentanya kearah kegiatan positif dan diharapkan mereka akan lebih  mencintai seni dan budaya Indonesia," paparnya. 

Sementara itu Ketua Umum Mitra Seni Indonesia Sari Ramdani mengatakan, Mitra Seni Indonesia sangat peduli terhadap generasi muda, agar tidak terjerumus kedalam kenakalan remaja. Karena itu  melalui kegiatan Gelar Karya Residensi ini diharapkan dapat mengarahkan dan melindungi anak anak muda untuk terus berkreasi terutama dalam bidang seni dan budaya. 

Lebih lanjut Sari Ramdani mengatakan, melalui Pagelaran  Sayembara Slagaima ini akan tumbuh bibit bibit muda berbakat yang akan menambah semaraknya dunia Seni Pertunjukan Tradisional  di Indonesia yang perlu dilestarikan dan dikembangkan agar dapat diterima masyarakat sesuai dengan perkembangan jaman.

Sari Ramdani juga menyampaikan bahwa Pagelaran Sayembara Slagaima ini dapat terselenggara sebagai salah satu hasil dari pengumpulan dana Pagelaran Amal Ludruk Mitra Seni Indonesia tahun 2020.   

Dari hasil pengumpulan dana tersebut, MSI juga membantu menggerakan beberapa kesenian tradisional, diantaranya Ketoprak Tobong  Kelana Bakti Budaya – Sleman.
Menurut Sari Ramdani dengan bantuan itu, sanggar sanggar tersebut kembali berproduksi dengan karya karya yang sangat menarik. Mitra Seni Indonesia sebagai wadah pencinta dan pemerhati seni berupaya menghidupkan kesenian tradisional agar terus dapat berproduksi dan berkarya, setelah terhenti hampir 3 tahun karena Pandemi.

Sementara itu Ketua Panitia Pagelaran Amal Sayembara Slagainma, Hesti Indah Kresnarini menyampaikan bahwa Program Gelar Residensi yang diikuti sekitar 80 anak-anak muda pada tahap awal ini,  sudah dimulai sejak bulan Desember tahun 2021. Mereka mendapatkan pendampingan dan pelatihan sesuai dengan talenta yang mereka miliki, yang meliputi: manajemen produksi, pendalaman nilai seni (tari, karawitan, teater tradisi, dll), serta marketing, branding dan event launching. Pendampingan dan pelatihan diberikan oleh para ahli di bidangnya yang tergabung dalam Tobong Institute. 

"Saya menilai hasilnya baik, sebuah karya disajikan dalam bentuk  audio visual yang dikemas secara menarik dan patut kita apresiasi, Menurut Hesti, Pagelaran Sayembara Slagaima merupakan Pagelaran Wayang Kulit klasik yang menggunakan 4 dalang dan dikolaborasikan dengan terjemahan plot wayang dalam bentuk sendratari ataupun tari koreografi, yang merupakan transformasi dan tafsir baru dalam seni tradisi," ungkap Hesti.

Hesti  mengharapkan dengan hasil karya mereka yang pertama ini, akan memotivasi untuk karya-karya berikutnya, yang tentu diharapkan hasilnya lebih baik lagi dan akan meningkatkan kepedulian dan rasa cinta dan bangga terhadap seni budaya Indonesia 


Sekilas Tentang MSI

Mitra Seni Indonesia (MSI) adalah perkumpulan yang bersifat nirlaba dan non politik dan berbadan hukum.  MSI didirikan pada tanggal 9 Agustus 2007.

MSI merupakan wadah bagi pemerhati atau pencinta dan pelaku seni untuk bersamaIsama  mengembangkan talenta  dalam berkesenian.

Mitra Seni  Indonesia didirikan oleh Ir.Sanyoto Sastrowardoyo (alm), Ibu Susrinah Sanyoto dan Ibu Sri Harmoko. Saat ini anggota MSI berjumlah 896 orang.

Mitra Seni Indonesia memiliki berbagai kelompok pelatihan diantaranya angklung, arumba,  kulintang, tangklung, paduan suara, seni lukis, karawitan, tari tradisional, line dance, olah vokal dan terbuka bagi masyarakat yang mencintai seni

Website Mitra Seni : www.mitraseniindonesia.com