Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Toko Ini Nempel di Tebing, Yang Mau Jajan Harus Panjat Setinggi 120 Meter


HUNAN-Pada umumnya, sebuah toko serba ada dibangun di tempat strategis dan mudah dijangkau, sehingga masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan barang yang dicari.

Tapi, bagaimana jadinya jika toko tersebut sengaja dibangun di atas tebing dan untuk menjangkaunya kita perlu memanjat setinggi 120 meter?

Meski terdengar aneh, namun toko itu bisa ditemukan di China, tepatnya di Taman Geologi Nasional Shiniuzhai di Provinsi Hunan, seperti dikutip dari The Insider.

Taman Geologi Nasional Shiniuzhai merupakan sebuah tempat wisata yang menawarkan pemandangan indah dan termasuk salah satu destinasi wisata populer di China.

Lokasi toko yang terbilang aneh tersebut membuat toko itu dijuluki sebagai toko serba ada "paling tidak nyaman" di dunia. Toko berupa kotak kayu yang tergantung di sisi tebing gunung itu ternyata menyediakan minuman bagi para pendaki yang butuh istirahat sejenak di tengah pendakian.

Foto toko tersebut viral di China belum lama ini setelah sejumlah media memberitakannya dan menyertakan tagar "toko paling tidak nyaman". Di platform Weibo, unggahan foto tesebut sudah dilihat hampir 50 juta kali.

Kebanyakan orang penasaran dengan pekerja yang mengoperasikan toko kecil tersebut. Sebab mereka melihat lokasi toko tampak sangat tidak nyaman. 

"Para pekerjanya harus sangat bugar jika harus setiap hari naik-turun ke "kantor" itu," komentar seorang pengguna Weibo.

Sementara itu, menurut media pemerintah China CCTV, toko tersebut menyediakan minuman dan beberapa makanan ringan.

Makanan yang dijual dijual harga yang wajar atau tidak ada yang dinaikkan.

Untuk harga air minum kemasan bisa dibeli dengan harga 2 Yuan atau sekitar Rp 4.300.

"Toko itu tidak menghasilkan banyak uang, tetapi para turis sangat berterima kasih karenanya, jadi kami semua merasa pekerjaan ini sangat berarti," jelas seorang pekerja toko. 

Diketahui hanya ada satu pekerja yang ditempatkan di ruangan kotak tersebut pada waktu tertentu. Adapun mengenai persediaan toko biasa diisi kembali setiap hari sebelum fajar.

Meski mengaku menikmati pekerjaannya itu, namun para pekerja juga merasakan tantangan ketika baru mulai bekerja. Misalnya, ketika harus pergi ke kamar kecil.

"Setiap karyawan baru cukup takut melakukan ini pada awalnya, tetapi akan terbiasa dengan sangat cepat," sebut pekerja itu.

 "Satu-satunya masalah adalah saat ingin ke toilet. Capek harus naik turun dan naik lagi untuk menggunakan toilet, jadi kami berusaha untuk tidak minum terlalu banyak air."

Menurut CCTV, Toserba tersebut sudah ada sejak 2018, tapi sempat ditutup karena adanya pandemi Covid-19.  I kps