Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Cara Melatih Diri untuk Bertoleransi



FEMINIA-Toleransi hakikatnya adalah bertenggang rasa atau dalam pengertian yang lebih luas, toleransi adalah kemauan dan kemampuan untuk menghargai dan menghormati perbedaan yang ada pada pihak lain.

Mengapa kita harus bertoleransi kepada orang lain, kepada orang yang berbeda dengan kita?

Tentu kita harus bertoleransi kepada orang lain karena setiap manusia adalah makhluk yang lemah, makhluk yang terbatas.

Itulah sebabnya Tuhan menciptakan kita berbeda-beda, tidak hanya jenis kelamin tapi juga bersuku-suku, berbangsa-bangsa, agar kita bisa saling melengkapi dan menyempurnakan satu sama lain.

Kita juga perlu menghormati keberagaman yang ada pada pihak yang lain karena secara tegas Allah SWT menyatakan dalam firmannya:

Bahwa Allah SWT tiupkan pada diri setiap janin, yang ada pada setiap rahim seorang ibu di usia kandungan tiga menjelang empat bulan dari ruhku atau dari bagian yang diciptakan Allah SWT, yang dititipkan Allah SWT pada setiap manusia, tidak peduli latar belakang, etnis, jenis kelamin, ras, suku bangsa, bahkan apa agama yang dianut oleh manusia. Tegas Allah SWT mengatakan pada setiap manusia ada bagian yang Allah SWT titipkan.

Itulah mengapa kita diwajibkan menghargai dan menghormati sisi-sisi kemanusiaan karena esensi dari toleransi adalah memanusiakan manusia.

Kita perlu ingat bahwa ada toleransi yang basa-basi, tapi juga ada yang murni.

Toleransi yang basa-basi hanya untuk dianggap toleran, tapi toleransi yang murni adalah toleransi yang dibangun atas kesadaran akan perbedaan yang ada, sehingga lalu kemudian menimbulkan sikap terbuka.

Lalu ada keinginan memahami dan mengerti perbedaan itu. Lalu muncul kesadaran untuk menghargai dan menghormati, lalu juga mengikhlaskan, memberi kesempatan pada pihak-pihak berbeda untuk menjalankan keimanan dan kepercayaan yang berbeda.

Dan kemudian toleransi yang murni itu berujung pada kemauan dan kemampuan untuk bekerja sama dengan yang berbeda dengan kita.

Mudah-mudahan kita tergolong orang-orang yang mau dan mampu menghargai perbedaan yang ada.(fm/cnn)