Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Efektifkah Diet dengan Tempe?



FEMINIA-Salah satu bahan makanan pengganti daging untuk para vegetarian yang mudah ditemukan di Indonesia adalah tempe. Dengan nutrisi yang dimiliki, tempe bisa jadi salah satu makanan pilihan  diet sehat seseorang.

Melansir Healthline, tempe merupakan makanan kaya protein, prebiotik, vitamin, dan mineral. Dengan ragam gizi tersebut, tempe baik dikonsumsi dalam keseharian.

Pada dasarnya, tempe merupakan makanan berbahan kacang kedelai yang telah melewati proses fermentasi. Rasanya yang netral, membuat tempe bisa disajikan dengan berbagai cara masak dan saji.

Kandungan Gizi Tempe

Seperti diulas di awal, tempe merupakan makanan protein non-hewani yang kaya gizi. Berikut kandungan gizi dalam seporsi tempe (84 gram):

162 Kalori
15 gram protein
9 gram karbohidrat
9 gram lemak
9 miligram sodium
9 persen RDI kalsium
Kacang yang disajikan dalam tempe masih utuh. Melansir dari Medical News Today, hal tersebut membuat kandungan serat dan protein tempe lebih banyak daripada tahu.

Tempe Sebagai Sumber Energi

Karena olahannya yang lebih padat, maka tempe memberi lebih banyak protein daripada tahu, jenis makanan yang sering disandingkan. Dalam jumlah yang sama, tahu mengandung 9 protein.

Kandungan karbohidrat di dalamnya menjadikan tempe bisa jadi sumber energi harian seseorang, terutama yang tengah menjalani program diet  tidak makan nasi. Diet dengan tempe bisa jadi pilihan bagi seseorang yang ingin mengendalikan berat badan.

Tempe menyumbang energi tanpa memberi unsur gula berlebih pada tubuh. Maka dari itu, dalam merencanakan menu diet seimbang gizi, tempe amat bisa jadi pilihan.

Kandungan kalsium pada tempe juga bisa mengganti manfaat yang biasa didapatkan dari mengonsumsi susu. Dalam ukuran berat yang sama, tempe mengandung 2/3 jumlah kalsium yang terdapat pada susu.

Tempe Membantu Mengontrol Kalori
Ditulis di Healthline, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi protein yang bisa dilakukan dengan tempe dapat merangsang termogenis, yang kemudian akan meningkatkan metabolisme tubuh sehingga lebih banyak kalori terbakar.

Selain itu, protein terbukti mampu membantu seseorang mengendalikan nafsu makan karena rasa kenyang yang tertahan lama. Tempe juga bisa dipilih sebagai camilan di antara waktu makan.

Dalam kemampuan mengendalikan nafsu makan, sebuah penelitian menyebut tempe sebanding dengan daging. Mengurangi nafsu makan tentu jadi variabel penting dalam diet.

Tertulis dalam sejumlah penelitian, kandungan isoflavon pada tempe mampu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Selain itu, zat isoflavon juga terbukti mampu memperbaiki kerusakan fungsi hati.

Tempe Mudah Diolah

Salah satu kelebihan tempe adalah karakternya yang netral, sehingga bisa diolah dan disajikan dengan berbagai macam cara. Tempe lumrah digoreng, direbus, dikukus, maupun dibakar.

Tekstur yang cenderung padat juga membuat tempe tidak mudah hancur ketika diolah, berbeda dengan tahu yang lebih lembek sehingga harus berhati-hati dalam mengolahnya.

Namun, untuk kepentingan diet, sebaiknya Anda menghindari mengolah tempe dengan digoreng. Meski tempe goreng merupakan salah satu menu favorit masyarakat Indonesia, namun kandungan lemak dan kalori pada minyak dapat menjadi anti-tesis dari tujuan diet Anda.

Itu lah sejumlah fakta yang dapat membantu Anda untuk diet dengan tempe. Dalam memenuhi energi harian, peran tempe amat penting. Tempe bisa jadi teman diet untuk Anda yang tidak berkawan dengan nasi, daging, dan susu.(fem/cnn)