Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Cara Menghitung Nilai Kecantikan Berdasarkan Rumus Golden Face Ratio



FEMINIA - Golden Face Ratio menjadi teknik perhitungan apakah perempuan bisa dikatakan cantik atau tidak. Teknik ini dipakai oleh Top Beauty World untuk merilis daftar wanita tercantik di dunia yang telah menempatkan Lesti Kejora di posisi kelima.

Banyak netizen mempertanyakan mengapa penyanyi dangdut tersebut masuk dalam lima besar perempuan tercantik di dunia. Top Beauty World pun akhirnya merilis pernyataan melalui Insta Story beberapa waktu lalu untuk menjelaskan hal ini.

Berdasarkan perhitungan Golden Face Ratio, bintang acara D'Academy itu memiliki fitur wajah yang hampir sempurna karena nilainya 4.207 dari skala 1 hingga 5.000.

"Ini adalah data untuk Lesti Kejora. Jika itu tidak sesuai dengan standarmu sendiri atau standar negaramu, itu tidak akan mengurangi fakta bahwa itu adalah rasio (wajah sempurna) global. Dia adalah salah satu wajah terbaik dari 70 wajah yang dianalisa menggunakan rasio wajah ideal global untuk 300 nama," tulis admin Top Beauty World.

Dalam pembuatan daftar Most Beautiful Women of 2020, Top Beauty World menggandeng tiga dokter bedah plastik ternama dari Los Angeles untuk memberikan penilaian. Tak hanya mengandalkan perhitungan rasio Golden Face Global, daftar tersebut juga mempertimbangkan Global Beauty Standards of 2020 dan hasil voting.

Asisten Profesor Biostatistik Kendra Schmid menjelaskan, teknik perhitungan dengan Golden Ratio atau Rasio Emas sudah ada sejak zaman Renaisans di Eropa. Para seniman dan arsitek terkenal menggunakan persamaan yang disebut rasio emas untuk memetakan mahakarya mereka.

“Ribuan tahun kemudian, para ilmuwan mengadopsi rumus matematika ini untuk membantu menjelaskan mengapa beberapa orang dianggap cantik dan yang lain tidak,” ujar Schmid, seperti dilansir dari Oprah.com.

Schmid menambahkan, banyak para ahli dan dokter bedah plastik menggunakan rasio emas dan pengembangan 29 pengukuran lain untuk mempelajari daya tarik wajah. “Pengukuran ini dihitung untuk menentukan kecantikan seseorang dalam skala 1 sampai 10,” ujar Schmid.

Pertama, Schmid mengukur panjang dan lebar wajah. Kemudian dia membagi panjang dengan lebarnya. Hasil yang ideal, seperti yang didefinisikan oleh rasio emas kira-kira 1,6. Ini berarti wajah seseorang yang cantik berukuran sekitar 1,5 kali lebih panjang daripada lebarnya.

Selanjutnya, Schmid mengukur tiga segmen wajah dari garis rambut dahi ke satu titik di antara mata, dari antara mata ke bagian bawah hidung, dan dari bagian bawah hidung ke bagian bawah dagu. “Jika angkanya sama, seseorang dianggap lebih cantik,” ujar Schmid.

Terakhir, ahli statistik mengukur fitur wajah lain untuk menentukan simetri dan proporsi wajah. Pada wajah yang sempurna, Schmid mengatakan, panjang telinga sama dengan panjang hidung, dan lebar mata sama dengan jarak antara kedua mata.

“Kebanyakan orang mendapat skor antara 4 dan 6. Tidak ada yang pernah sempurna 10,” ujar Schmid.(fem/snd)