Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Kisah Sukses Erlyanie: Dulu ART, Kini Jadi Bos Skincare



FEMINIA-Perjalanan meraih kesuksesan wanita ini tidaklah mudah.

Iapun sempat patah semangat namun hingga akhirnya berhasil mencapai kesuksesan.

Adapun sosok wanita dulu ART kini miliarder bos skincare adalah Erlyanie.

Erlyanie kini merupakan pemilik produk kecantikan bernama Berl Cosmetic.

Berl Cosmetic merupakan produk asli Indonesia yang telah terdiri sejak 2017.

Berl Cosmetic ini berada di bawah PT Mutiara Erly Sejahtera dan tergolong sebagai produk berkualitas.

Seperti pengusaha pada umumnya, Erlyanie mengawali semuanya dari bawah.

Saat merintis bisnis Berl Cosmetic, Erlyanie selalu menjalani prinsip anti ngutang.

Tak heran jika Erlyanie membutuhkan waktu lama mengumpulkan modal untuk mendirikan bisnisnya tersebut.

"Alhamdulillah, memang kita prinsipnya dari awal enggak pakai utang, enggak pakai investasi," ucap Erlyanie, dikutip dari kanal YouTube TRANS7 OFFICIAL.

Ia menciptakan bisnis dari tabungan selama menjadi ART dan sesekali menjalani bisnis online.

Produk miliknya awalnya dijual secara pribadi melalui online di media sosial.

Dalam kesempatan tersebut, Erlyanie mengatakan jualan online tak boleh asal-asalan.

Prinsip sederhana yang selama ini dipakai Erlyanie adalah dia selalu mengunggah dagangannya dengan hati yang tulus.

"Aku prinsipnya kalau jualan itu ngelurusinnya niatnya.

Jadi misalnya aku nulis suatu postingan atau jualan, pokoknya apapun yang aku tulis itu harus berasal dari hati," katanya.

Lebih lanjut, Erlyanie mengatakan jualan secara online tak perlu harus memiliki peralatan yang memadai.

Sebab, dirinya memulai bisnis dengan peralatan sederhana.

"Ingat banget. Aku taruh di meja rias, aku foto sendiri pakai handphone, edit terangin dikit, kirim ke member yang jadi followers di BBM," kenangnya.

Sempat Patah Semangat

Dulunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga, tak heran jika Erlyanie merasa pesimis ketika pertama kali membuat merek kosmetik sendiri.

Namun Erlyanie percaya jika rezeki sudah di atur oleh Tuhan.

Hingga pada suatu ketika, dia tak menyangka mendapatkan banyak pesanan dari para reseller dan pelanggannya.

"Jadi pas pertama kali bikin brand kan kayak enggak percaya diri ya. Karena siapa sih yang mau pakai brand seorang ART? Nah 2017 itu ceritanya kita mau produksi ke pabrik yang besar minimal 20 ribu. Kita akhirnya nego, produksi 6 ribu dulu," tutur Erlyanie.

"Terus aku hitung, paling setahun baru habis. Ternyata seminggu langsung habis dan kurang. Buat aku yang bikin kaget dan akhirnya jadi semangat ya itu. Kalau cuma laku terus hilang kan drop ya, tapi ternyata ini repeat order," imbuhnya.

Bisnis Makin Berkembang

Bisnisnya semakin berkembang, Erlyanie akhirnya membeli gedung seluas 800-1.600 meter persegi.

Gedung tersebut digunakan sebagai tempat para karyawan bekerja.

Lagi-lagi, ia memilih untuk membayar secara tunai tanpa mencicil.

Sebab dia mengalami trauma dengan utang.

"Selain itu aku ada pengalaman buruk tentang utang. Ada bos aku hobinya ngutang dan aku yang selalu menghadapi utang. Setiap ditagih rentenir itu aku yang menghadapi. Aku juga jadi takut banget ngutang, namanya perantau kan takut enggak bisa bayar," tuturnya.

Erlyanie bersyukur memiliki suami yang selalu menjadi support system.

Keduanya kompak dan berhasil mengembangkan bisnis.

Mereka bahkan berhasil membeli dua kavling rumah mewah yang dijadikan sebagai hunian keluarga.

Satu rumahnya mencapai lebih dari Rp 5 miliar.

"Alhamdulillah (rumah) cash juga. Ini kan dua kavling, awalnya satu-satu dulu.

Desainnya aku banget, semuanya juga," kata Erlyanie.

Di rumah tersebut, ia juga memperkerjakan banyak ART karena teringat dengan perjuangan masa kecilnya.

Dia ingin menyejahterakan para ART yang bekerja untuknya. I trb