FEMINIA-Dalam beberapa waktu terakhir, istilah 'jamur hitam' yang disebut menginfeksi penyintas Covid-19 ramai bertebaran di dunia maya. Penyakit mukormikosis ini disebut mengintai penyintas Covid-19 yang pernah menjalani perawatan di rumah sakit.
Tak ayal, istilah 'jamur hitam' pun mendadak populer di dunia maya dan menjadi headline internasional. Sayangnya, masyarakat masih salah memahami 'jamur hitam' yang dimaksud.
Mukormikosis sendiri merupakan infeksi jamur sistemik yang jarang terjadi. Penyakit ini disebabkan oleh jamur golongan Mucormycetes seperti di antaranya Rhizopus spp, Rhizomucor spp, Cunninghamella bertholletiae, Apophysomyces spp, dan Lichtheimia.
Meski menyebabkan kelainan jaringan berwarna kehitaman, namun Mucormycetes tak termasuk ke dalam kelompok jamur hitam (Dematiaceae).
"Mungkin ini [penyebutan jamur hitam] berasal dari lingkaran [jaringan] hitam yang ditimbulkan. Jadi disebutnya jamur hitam. Padahal, istilah itu tidak tepat," ujar dokter spesialis paru, Anna Rozaliyani, dalam webinar bersama Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Kamis (3/6).
Hal yang sama juga berlaku untuk penyebutan infeksi jamur putih dan kuning. Pasalnya, istilah infeksi jamur putih atau kuning sering kali dikaitkan dengan infeksi jamur golong Aspergillus.
Penyebutan istilah jamur putih dan kuning dianggap bisa menimbulkan kerancuan. "Nanti orang-orang kita bisa salah kaprah menganggap jamur yang biasa dikonsumsi sebagai jamur putih," kata Anna.
Sama halnya seperti jamur hitam, istilah jamur putih dan kuning, lanjut Anna, diduga berasal dari warna cairan yang keluar dari rongga sinus pasien mukormikosis.
"Penyebutan penyakit [yang disebabkan infeksi jamur] sebaiknya mengikuti nama standar yang biasanya berdasarkan nama latin jamur penyebabnya," tegas Anna.
Mukormikosis merupakan salah satu penyakit langka yang belakangan banyak ditemukan pada penyintas Covid-19 di India. Kasus mukormikosis mulai melonjak di India pada Mei 2021 beriringan dengan tsunami Covid-19.
Angka kasusnya sendiri terus meningkat di India. Jamur hitam bahkan dikabarkan telah menewaskan lebih dari 50 persen penderitanya.
Tak hanya di India, pada dasarnya mukormikosis juga terjadi di seluruh dunia, dengan total diperkirakan mencapai 171.504 kasus. Hanya saja, India menjadi negara tertinggi angka kasus mukormikosis.
Meski terbilang langka, namun mukormikosis bisa berakibat fatal. Tingkat kesakitan dan kematian yang disebabkan mukormikosis terbilang tinggi. Jika tak segera ditangani, nyawa pasien terancam tak dapat tertolong.(mr/cnn)
