Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Menengok Pesona Nabire, 'Surga' Bawah Laut di Papua



FEMINIA-Jika Provinsi Papua Barat punya Raja Ampat, maka Provinsi Papua punya Nabire yang kini semakin populer didatangi wisatawan sebagai destinasi wisata alam.

Nabire seakan menjadi surga bawah laut di Papua yang menunggu ditemukan wisatawan domestik dan mancanegara.

Dalam peta Indonesia, Kabupaten Nabire terletak di seputar "leher burung" Pulau Papua.

Nabire terdiri dari 14 distrik yakni; Dipa, Makimi, Menou, Nabire, Nabire Barat, Napan, Siriwo, Teluk Kimi, Teluk Umar, Uwapa, Wanggar, Wapoga, Yaro, dan Yaur.

Pusat kotanya ialah kota Nabire dan total penghuni kabupaten ini sekitar 172.787 jiwa.

Belum lama ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memasukkan nama Nabire ke dalam daftar destinasi diving di Indonesia yang tak boleh dilewatkan, selain Raja Ampat, Taman Nasional Komodo, dan Kepulauan Rote.

Nabire seakan menjadi destinasi yang menunggu untuk ditemukan, karena memang masih sepi turis.

Mengutip situs Pemerintah Kabupaten Nabire, beberapa pulau kecil di Nabira berpotensi sebagai destinasi wisata bahari, seperti Pulau Moor, Mambor, Hariti, Ahe, Babi, Nuburi, Pepaya, Nutabari, Mangga, Umbur, Anggarameos, Kikir dan Nuhmarau.

Kalau ingin piknik di pinggir pantai, wisatawan bisa menuju Pantai Gedo, Pantai Yamari, Pantai Burate, Pantai Nusi, Pantai Maf dan Pantai Irio.

Taman Nasional Teluk Cendrawasih, yang berada di antara tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Manokrawi Selatan, Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Nabire, tentu saja bisa dikunjungi dari Nabire.

Taman Nasional Teluk Cendrawasih Papua merupakan salah satu taman nasional terbesar di Indonesia, dengan luas hampir menyentuh 1,5 juta hektare.

Di perairan Kwatisore, penyelam bisa menjumpai kawanan Hiu paus (Rhincodon typus), spesies hiu terbesar yang ada di dunia.

Wisata bahari juga tidak terbatas laut. Ada juga Danau Mamae dan Air Terjun Kura-kura.

Terdapat gua alam di pulau Misowaar yang merupakan peninggalan zaman purba. Di gua ini, terdapat sumber air panas yang mengandung belerang tanpa kadar garam.

Peninggalan sejarah dari abad ke-18 juga masih bisa di jumpai pada beberapa tempat, seperti di Wendesi, Wasior dan Yomber.

Umat Kristiani banyak berkunjung ke Desa Yende di Pulau Roon untuk melihat kitab suci terbitan tahun 1898.(mr/cnn)