Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Banyak Rumah Tua yang Dijual Murah di Jepang, Tertarik?



FEMINIA-Keberadaan akiya, atau rumah kosong dalam bahasa Jepang, saat ini sedang ramai dibicarakan. Sama seperti yang terjadi di Italia, ada banyak akiya di pelosok desa Negara Matahari Terbit.

Akiya biasanya dimiliki oleh pasangan lansia di desa. Setelah keduanya meninggal dunia atau masuk panti wreda, biasanya rumah tersebut dihuni oleh anak atau sanak saudara mereka. Namun karena kini banyak anak muda yang meninggalkan desa untuk merantau ke kota, rumah-rumah tersebut kosong.

Rumah-rumah yang tak berpenghuni itu semakin hari semakin tak terurus. Oleh karena itu demi menggairahkan kembali desa, pemerintah Jepang menjualnya dengan harga murah.

Mengutip situs agen properti Lifull Homes, tercatat ada 7,57 juta akiya di Jepang.

Dengan adanya "krisis anak" di Jepang, diperkirakan jumlah akiya akan bertambah menjadi 88 juta.

Ukuran akiya seringkali cukup besar. Misalnya, sebagian besar akiya di Kota Usuki, Prefektur Oita, Kyushu, sangat besar menurut standar Jepang. Satu rumah biasanya berisi sembilan kamar.

Namun, jangan berekspektasi mendapat ruangan yang luas. Sebagian besar kamar dalam rumah Jepang kuno biasanya berukuran 4,5 sampai 6 lembar tikar tatami ukuran standar. Ruangan yang lebih besar biasanya berukuran 8 sampai 10 tikar.

Area dapur dan kamar mandi juga lebih mini. Sebagian besar rumah memiliki toilet jongkok.

Walau harganya terbilang murah - ada yang dijual mulai dari Rp6,5 juta per unit, calon pemilik akiya harus merogoh kocek lebih dalam untuk memperbaiki bangunannya.

Mengutip Tokyo Cheapo, membuat akiya layak huni mungkin memerlukan dana lebih, tergantung pada usia dan metode konstruksi, perbaikan akiya bisa mencapai jutaan yen.

Mungkin ada subsidi dari pemerintah kota setempat untuk merenovasi akiya, jadi pastikan untuk bertanya di bank yang melayani jual beli akiya.

Jangan lupa, biaya tersebut belum termasuk pajak dan tarif mengurus surat-surat.(mr/cnn)