Beauty

[Beauty][bsummary]

Health

[Health][bsummary]

Fashion

[Fashion][bsummary]

Lifestyle

[Lifestyle][twocolumns]

Celebrity

[Celebrity][bleft]

Parenting

[Parenting][bsummary]

Community

[Community][bsummary]

Enterpreuner

[Enterpreuner][twocolumns]

Culinary

[Culinary][bsummary]

Travelling

[Travelling][twocolumns]

Anak dengan Komorbid Terpapar Covid, Apa yang Harus Dilakukan?



FEMINIA-Anak yang terinfeksi Covid-19 tak harus selalu dirawat di rumah sakit. Jika tak bergejala maka anak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah dengan didampingi orang tua.

Namun bagaimana jika anak juga menderita penyakit penyerta (komorbid)?

Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Yogi Prawira mengatakan tak semua anak positif Covid-19 dengan komorbid harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Apakah semua anak positif Covid-19 dengan komorbid harus dirawat? Enggak juga, kalau OTG, gejala ringan, bisa isolasi mandiri. Kalau gejala sedang dengan komorbid maka harus dipantau di rumah sakit," kata Yogi dikutip dari CNNIndonesia.com, Kamis (3/4).

Pada kasus anak terinfeksi tanpa gejala atau bergejala ringan bisa dilakukan isolasi mandiri di rumah. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan penyakit penyerta serta Covid-19 sebelum memutuskan perawatan yang sesuai.

Meski bisa dilakukan di rumah, merawat anak yang terinfeksi covid-19 dengan komorbid bukan perkara mudah. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan.

- Jangan asal memberi vitamin

Banyak orang yang menyadari bahwa vitamin C, dan D baik dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuh agar mampu melawan Covid-19. Pendapat ini memang benar, namun bisa berakibat fatal jika dilakukan oleh orang dengan komorbid, termasuk pada anak.

Yogi mengatakan, tak semua anak dengan komorbid bisa diberikan vitamin dan suplemen zat gizi lainnya. Pada kasus anak dengan komorbid penyakit liver misalnya, beberapa vitamin dan obat-obatan tertentu tak bisa asal diberikan. Salah-salah, suplemen yang diberikan bisa memperparah komorbidnya.

"Memang ada beberapa suplemen yang diberikan ke pasien Covid-19, seperti vitamin C, D, Zinc. Tapi itu semua ada resepnya. Karena setiap suplemen ada dosis dan lama waktu pakainya," kata Yogi.

- Perhatikan asupan makanan

Sama seperti suplemen, makanan yang dikonsumsi anak juga harus diperhatikan.

Orang tua tak bisa asal memberi makanan pada anak yang terinfeksi Covid-19 sekaligus punya komorbid. Meski makanan itu bernutrisi dan bergizi seimbang, bisa jadi makanan tersebut memperparah komorbidnya.

Pada komorbid gagal ginjal misalnya, asupan cairan anak harus dihitung sesuai dengan kebutuhan. Begitu juga dengan anak dengan kurang gizi, orang tua tak bisa langsung memaksanya untuk makan banyak.

"Semua itu ada tata laksananya, soal asupan makanan lebih baik kalau dikonsultasikan dengan dokternya atau ahli nutrisi," ujar Yogi.

- Teratur melakukan perawatan komorbid

Langkah satu ini adalah yang terpenting. Jika anak memiliki komorbid, maka pastikan tidak melewatkan satu pun rangkaian perawatan komorbidnyaagar tidak menjadi parah.
Yogi juga menekankan agar orang tua tak takut membawa anaknya untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit.

"Merawat komorbidnya itu sangat penting supaya tidak menjadi parah," tuturnya.(mr/cnn)